Senin, 27 Juli 2015

Persimpangan Jalan, Nona

Perempuan itu jauh di sumatera bagian paling tengah, 
dari sanak saudara paling selatan, 
dan marga paling utara.
waktu itu perempuan itu; senyumnya
mekarnya merekah
lebih merah dari pelupuk mawar
yang selalu
dan selalu paling cantik
di padang kembang
yang tak pernah letih aku lewati
wahai mata yang berkaca-kaca
nanti dulu,
biarkan aku sejenak disini
ada yang masih ingin kupandang
seperti sajak ini
yang selalu
dan selalu indah
di sela-sela huruf
sekilas ada namamu, ananda
aku ingin
pada suatu hari nanti
entah rabu atau sabtu;
pun kamis atau minggu
hari-hari yang jadi kesukaanmu
kita duduk di pojok kedai kopi
sambil menyesap tegukan pertama kopimu
kamu mengejakan seraya terbata bata
"Mungkin sekarang waktunya..."
aku rindu melihatmu.

1 komentar:

  1. rangkaian kata inilah yang engkau kaligrafikan dalam secarik kertas masa lampau itu?

    BalasHapus